Berita yang mengagumkan satu ini datang dari negara Filipina. Seorang remaja di Filipina berusia 15 tahun bernama
Selasa, 15 Juli 2014
"Tari Remo” Seni Budaya Tradisional Jawa Timur
sumber : http://blogsauted.blogspot.com
Tari Remo adalah tari yang
mengisahkan perjuangan seorang pangeran yang berjuang di medan
pertempuran. Untuk menari tari Remo ini dibutuhkan kemaskulinan karena
pada umumnya tari remo dibawakan oleh penari lelaki. Pada awalnya, sen
tari Remo adalah tari yang digunakan untuk dalam pertunjukan ludruk.
Namun seiring waktu, tari Remo menjadi tari pembuka ludruk, lalu menjadi
tari penyambut tamu, pada khususnya tamu penting. Tari Remo sendiri
asalnya dari Jombang, Jawa Timur. Kesenian tari Remo sendiri saat ini
tidak hanya dibawakan oleh penari pria, namun juga penari wanita. Hal
ini dilakukan untuk menjaga khasanah kekayaan budaya Jawa Timur.
Maka kemudian berkembanglah tari Remo putri yang penarinya memakai
sanggul lengkap dengan satu selendang yang disampirkan di bahu,
sedangkan penari Remo pria menggunakan busana khas Surabaya dan Jombang.
Keindahan tari Remo adalah karakteristik dalam membuat gerakan kaki
yang rancak dan dinamis. Pagelaran tari Remo umumnya diiringi dengan
alat musik saron, bonang, seruling dan gambang. Tari Remo sekarang
bahkan berkembang menjadi tari penyambutan tamu negara seperti tari
Yosakoi di Jepang.
Banyak sekali penari-penari dari berbagai daerah yang mengikuti Tari
Remo dan Yosakoi, dan hal tersebut membuat keseniat tari ini banyak
disukai oleh masyarakat. Apalagi jika dikaitkan dengan kesenian Jepang,
dalam hal ini Tari Yosakoi, karena kedua jenis tarian ini memiliki
keindahan yang hampir sama.
Fungsi Tari Remo
Tari Remo sering disebut sebagai dengan tari pembukaan acara, dalam
suatu hiburan yang dipertontonkan kepada para pecinta seni tari
tersebut. Tari Remo kemudian berkembang karena perkembangan seni
pertunjukan ludruk. Tari Remo sendiri kemudian berkembang menjadi tari
penyambutan tamu-tamu penting dalam pemerintahan. Tari ini disimpulkan
sebagai koreografi yang merupakan pemahaman simbolik, sehingga bisa
diitepretasikan bermacam-macam oleh yang melihatnya.
Alat Musik Tari Remo
Alat musik yang digunakan untuk mengiringi tari Remo sehingga menjadi
satu pertunjukan yang indah dan menyenangkan dilihat. Alat-alatnya
adalah gending, gender, gambang, seruling, kenong, slentem, kempul dan
gong. Tarian ini menggunakan irama Suroboyo terpongan atau dengan gedong
rancak, krucilan dan walang kekek. Tarian ini dapat dilakukan lebih
dari satu orang, baik pria dan wanita serta dilakukan bersamaan atau
juga bergantian.
Tata Busana Tari Remo
Tata busana tari Remo dapat dibagi menjadi empat, yakni:
Surabayan
Malangan
Sawunggaling, dan
Remo putri
Keempat jenis busana ini hampir sama. Hanya saja pada Remo Surabayan
menggunakan lonceng kecil di pergelangan kaki yang mengakibatkan suara
yang dinamis. Mengenai celana, Surabayan mengenakan celana pendek
selutut, sedangkan malangan menggunakan celana sampai mata kaki.
Sedangkan untuk putri menggunakan sanggul dan mekak hitam di bagian
dada.
Budaya ragam Indonesia dalam seni tarian sangat kaya sekali. Dengan
mengenal kebudayaan tarian di setiap daerah di negeri ini, maka kita
dapat mencintai kebudayaan kita dan mungkin bisa mengembangkannya. Kalau
bukan kita yang mengagumi dan melestarikannya, siapa lagi yang mau?
Menunggu Malaysia nge-klaim lagi? Tentu tidak.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar